Jumat, 19 Desember 2008
SEMUT
PEDULI
Peduli dan peka terhadap segala hal yang terjadi dalam lingkungan-nya serta selalu memelihara rasa cinta kasih kepada sesama.
-
POSITIF & ANTUSIAS
Selalu antusias dalam berpikir dan bertindak demi mencapai tujuan berusaha. Namun segala pemikiran dan tindakan tersebut bersifat positif demi menjaga kelangsungan usaha.
-
INISIATIF
Memiliki inisiatif dalam menjalankan usaha berdasarkan motivasi yang kuat untuk maju dan mencapai tujuan tanpa menunggu komando, dan tanpa menyimpang dari kebijakan perusahaan atau negara.
-
RENDAH HATI
Berusaha selalu optimis dalam setiap langkah, namun tidak sombong dan selalu menghargai serta menghormati orang lain.
-
KREATIF & INOVATIF
Selalu kreatif dalam berusaha dengan melakukan berbagai inovasi agar dapat memenang-kan persaingan dan menjadi Leader dalam lingkungannya.
-
DISIPLIN & BERTANGGUNG JAWAB
Memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap kelangsungan hidup kegiatan usaha. Untuk itu, diperlukan disiplin yang tinggi dalam menjalankan semua peraturan/ketentuan demi mencapai tujuan.
-
KERJASAMA
Mampu menjalin kerjasama untuk menggalang kemitraan dengan semua kalangan dalam menjalankan tugas agar sukses mencapai tujuan.
-
PRODUKTIF
Bekerja secara profesional, tekun, dan sungguh-sungguh untuk mencapai hasil yang maksimal.
-
KOMITMEN & TABAH
Memiliki komitmen yang tinggi terhadap semua keputusan/peraturan dan kesepakatan yang telah ditetapkan serta bertanggung jawab melaksanakannya tanpa tawar-menawar.
-
KOMUNIKATIF
Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan menguasai tekniknya secara baik, sehingga mampu menyampaikan segala informasi yang diperlukan tanpa menimbulkan kesalah-pahaman.
pecundang VS pemenang
pemenang selalu jadi bagian dari jawaban;
pecundang selalu jadi bagian dari masalah.
pemenang selalu punya program;
pecundang selalu punya kambing hitam.
pemenang selalu berkata, “Biarkan saya yang mengerjakannya untuk Anda”;
pecundang selalu berkata, “Itu bukan pekerjaan saya”;
Pemenang selalu melihat jawab dalam setiap masalah;
pecundang selalu melihat masalah dalam setiap jawaban.
Pemenang selalu berkata, “itu memang sulit, tapi kemungkinan bisa”;
Pecundang selalu berkata, “Itu mungkin bisa, tapi terlalu sulit”.
Saat pemenang melakukan kesalahan, dia berkata, “saya salah”;
saat pecundang melakukan kesalahan, dia berkata, “itu bukan salah saya”.
Pemenang membuat komitmen-komitmen;
Pecundang membuat janji-janji.
Pemenang mempunyai impian-impian;
Pecundang punya tipu muslihat.
Pemenang berkata, “Saya harus melakukan sesuatu”;
Pecundang berkata, “Harus ada yang dilakukan”.
Pemenang adalah bagian dari sebuah tim;
Pecundang melepaskan diri dari tim.
Pemenang melihat keuntungan;
Pecundang melihat kesusahan.
Pemenang melihat kemungkinan-kemungkinan;
Pecundang melihat permasalahan.
Pemenang percaya pada menang-menang (win-win);
Pecundang percaya, mereka yang harus menang dan orang lain harus kalah.
Pemenang melihat potensi;
Pecundang melihat yang sudah lewat.
Pemenang seperti thermostat;
Pecundang seperti thermometer.
Pemenang memilih apa yang mereka katakan;
Pecundang mengatakan apa yang mereka pilih.
Pemenang menggunakan argumentasi keras dengan kata2 yang lembut;
Pecundang menggunakan argumentasi lunak dengan kata2 yang keras.
Pemenang selalu berpegang teguh pada nilai2 tapi bersedia berkompromi pada hal2 remeh;
Pecundang berkeras pada hal2 remeh tapi mengkompromikan nilai2.
Pemenang menganut filosofi empati, “Jangan berbuat pada orang lain apa yang Anda tidak ingin orang lain perbuat pada Anda”;
Pecundang menganut filosofi, “Lakukan pada orang lain sebelum mereka melakukannya pada Anda”.
Pemenang membuat sesuatu terjadi;
Pecundang membiarkan sesuatu terjadi.
Para Pemenang selalu berencana dan mempersiapkan diri, lalu memulai tindakan untuk menang…
pecundang selalu jadi bagian dari masalah.
pemenang selalu punya program;
pecundang selalu punya kambing hitam.
pemenang selalu berkata, “Biarkan saya yang mengerjakannya untuk Anda”;
pecundang selalu berkata, “Itu bukan pekerjaan saya”;
Pemenang selalu melihat jawab dalam setiap masalah;
pecundang selalu melihat masalah dalam setiap jawaban.
Pemenang selalu berkata, “itu memang sulit, tapi kemungkinan bisa”;
Pecundang selalu berkata, “Itu mungkin bisa, tapi terlalu sulit”.
Saat pemenang melakukan kesalahan, dia berkata, “saya salah”;
saat pecundang melakukan kesalahan, dia berkata, “itu bukan salah saya”.
Pemenang membuat komitmen-komitmen;
Pecundang membuat janji-janji.
Pemenang mempunyai impian-impian;
Pecundang punya tipu muslihat.
Pemenang berkata, “Saya harus melakukan sesuatu”;
Pecundang berkata, “Harus ada yang dilakukan”.
Pemenang adalah bagian dari sebuah tim;
Pecundang melepaskan diri dari tim.
Pemenang melihat keuntungan;
Pecundang melihat kesusahan.
Pemenang melihat kemungkinan-kemungkinan;
Pecundang melihat permasalahan.
Pemenang percaya pada menang-menang (win-win);
Pecundang percaya, mereka yang harus menang dan orang lain harus kalah.
Pemenang melihat potensi;
Pecundang melihat yang sudah lewat.
Pemenang seperti thermostat;
Pecundang seperti thermometer.
Pemenang memilih apa yang mereka katakan;
Pecundang mengatakan apa yang mereka pilih.
Pemenang menggunakan argumentasi keras dengan kata2 yang lembut;
Pecundang menggunakan argumentasi lunak dengan kata2 yang keras.
Pemenang selalu berpegang teguh pada nilai2 tapi bersedia berkompromi pada hal2 remeh;
Pecundang berkeras pada hal2 remeh tapi mengkompromikan nilai2.
Pemenang menganut filosofi empati, “Jangan berbuat pada orang lain apa yang Anda tidak ingin orang lain perbuat pada Anda”;
Pecundang menganut filosofi, “Lakukan pada orang lain sebelum mereka melakukannya pada Anda”.
Pemenang membuat sesuatu terjadi;
Pecundang membiarkan sesuatu terjadi.
Para Pemenang selalu berencana dan mempersiapkan diri, lalu memulai tindakan untuk menang…
Para pecundang hanya berencana dan berharap ia akan menang …
Sumber :
http://www.yauhui.net
The Buddha says:
Anything that we want in this worldwill become a source of suffering.
Buddha mengatakan:
Apa yang kita kejar dengan hawa nafsu dalam dunia ini akan menimbulkan penderitaan.
-
Some people can let go of things while others cling to things. Attachment to things brings a lot of pain.
(Beberapa orang mau melepaskan kepemilikannya, sementara yang lain tidak. Keterikatan mengakibatkan banyak kesengsaraan )
Langganan:
Postingan (Atom)