Senin, 20 April 2009


God is love incarnate. This love shines equally in every human being. The fragrance of a flower remains the same whether it is held in the right hand or the left. Likewise God has no distinctions such as the favoured and the excluded. But narrow-minded persons cannot easily grasp the Divine's equal-mindedness. Everyone apprehends God's powers and attributes according to his own limited conceptions and experiences. Different people, depending on their own likes and dislikes, attribute the differences existing in their own minds to the Divine. God does not make distinctions such as the good and the bad, the desirable and the unwanted, the wicked and the virtuous. The sandalwood tree imparts its fragrance even to the axe that fells it. Likewise, God is ever prepared to love, foster and protect everyone equally.

Tuhan adalah perwujudan kasih. Kasih ini bersinar sama dalam setiap manusia. Keharuman bunga tetap sama apakah itu di tangan kanan atau di tangan kiri. Demikian juga, Tuhan tidak mempunyai perbedaan sebagaimana kebaikan dan tanpa kecuali. Tetapi orang-orang yang berpikiran sempit tidak dapat memahami dengan mudah sifat Ketuhanan yang sama itu. Setiap orang memahami kekuatan dan sifat Tuhan berdasarkan pemikiran-pemikiran dan pengalaman-pengalam annya sendiri yang terbatas. Orang yang berbeda, tergantung pada hal-hal yang mereka sendiri suka dan tidak suka, perbedaan yang ada di pikiran mereka sendiri tentang Ketuhanan. Tuhan tidak membuat perbedaan-perbedaan seperti baik dan buruk, yang diinginkan dan tidak diinginkan, kejahatan dan kebaikan. Pohon cendana memberikan keharumannya bahkan kepada yang menebangnya. Demikian juga, Tuhan selalu siap untuk mengasihi, memelihara dan melindungi setiap orang dengan sama.




There is a creator behind this enchanting cosmos. He is Omniscient, Omnipotent and Omnipresent. He is worshiped as God using many names and in many forms by various people. Unity, brotherhood and devotion are essential for every human being. To promote these sacred qualities in mankind, some great souls sought to establish different religions. Religion is not a restrictive concept. Religion is intended to develop the human personality and indicate the basic guidelines for right living. Religion brings out the humanness in man and enables him to live in harmony with his fellowmen. It provides the link between the individual and the Divine. It demonstrates the unity that underlies the diversity in creation.

Ada sang pencipta dibalik alam semesta yang memukau ini. Beliau maha tahu, maha kuasa dan maha ada. Beliau di puja sebagai Tuhan dengan banyak nama dan berbagai wujud oleh berbagai umat manusia. Persatuan, persaudaraan dan pemujaan sangat penting bagi setiap umat manusia. Untuk meningkatkan sifat-sifat mulia yang suci ini dalam diri manusia, beberapa jiwa besar mencari untuk membuktikan perbedaan agama yang beragam. Agama bukanlah suatu konsep yang membatasi. Agama sendiri bertujuan untuk mengembangkan kepribadian umat manusia dan menunjukkan dasar dari pedoman hidup yang benar. Agama membawa keluar prikemanusiaan yang terdapat didalam manusia dan memungkinkan mereka hidup dalam harmony dengan sesama. Agama menyediakan hubungan antara individu dan Tuhan. Agama menunjukkan kesatuan dengan keragaman dalam penciptaan.







...."hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya dan bukan menerima sebanyak-banyaknya". Tantangannya adalah apa yang akan anda berikan kepada bangsa dan negara dan maukah anda melakukannya? **tanpa melihat apa yg sudah anda terima dari negara saat ini**