Sabtu, 02 Januari 2010

KIAMAT





Bali Post - Minggu Umanis, 29 November 2009
Mimbar Budha – oleh : Dhana Putra


KIAMAT menjadi isu besar, terlebih setelah film berjudul “2012” beredar di seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia. Banyak orang ingin tahu, apa yang kira-kira akan terjadi pada tanggal 21 Desember 2012; tanggal yang diyakini sebagai peristiwa kiamat. Berbagai reaksi muncul dalam masyarakat, termasuk munculnya niat untuk melarang peredaran film tersebut.

Apakah benar, bumi inil akan hancur, akan kiamat? Benar. Segala sesuatu yang berkondisi di alam semesta ini akan berubah. Tidak ada yang kekal, termasuk bumi yang besar dan alam semesta yang mahaluas ini. Semuanya terkena hukum perubahan, ketidak-kekalan. Perubahan tersebut akan membawa pada kehancuran. Alam semesta yang maha luas ini, pasti akan hancur di masa yang akan datang.

Kapan bumi akan kiamat? Inilah yang tidak pernah kita ketahui. Jika kita kembali pada catatan yang terdapat dalam kitab suci, kehancuran bumi ini masih sangat lama. Kehancuran pada bumi tidak terjadi dengan tiba-tiba, tetapi melalui sebuah proses yang panjang. Matahari kedua akan muncul sehingga menimbulkan lebih banyak kepanasan dan kekeringan, kehidupan akan mengalami perubahan besar. Sejumlah hawan dan tanaman mulai menghilang, dan seterusnya.

Setelah jangka waktu yang panjang, matahari ketiga akan muncul dan seterusnya hingga matahari ketujuh. Secara bertahap kondisi di bumi akan berubah sehingga tidak ada makhluk hidup dan tumbuhan yang bisa hidup. Tanah menjadi kering, berubah menjadi abu, terbang bersama angin, dan akhirnya berubah total. Masa tersebut masih sangat lama.

Pada zaman sekarang, umat Buddha mewariskan ajaran dan Buddha Gotama. Menurut catatan dalam kitab suci, sebelum Buddha Gotama, telah lahir beberapa Buddha di bumi ini pula; antara lain Buddha Kasspa, Buddha Konagammana, dan Buddha Kakusandha. Di bumi ini, di masa yang akan datang, akan lahir Buddha Metteya yang penuh dengan cinta kasih.

Kapan Buddha Metteya akan lahir? Setelah kurun waktu yang panjang, ajaran yang dibabarkan oleh Buddha Gotama akan mulai dilupakan. Usia manusia, secara rata-rata, akan mengalami kemunduran hingga sekitar 10 tahun. Setelah itu, kesadaran manusia akan mulai meningkat sehingga usia manusia juga meningkat. Pada saat kelahiran Buddha Metteya, usia rata-rata manusia diperkirakan puluhan ribu tahun. Dengan analogi ini, kita tidak bisa membayangkan kapan kiamat akan tiba, bumi ini akan hancur untuk selama-lamanya.

Kisah tentang kiamat 2012 tidak hanya bermunculkan dari sejumlah aliran agama tertentu, namun berdasarkan sejumlah penelitian ilmiah oleh sejumlah ahli. Sejumlah buku tentang kiamat 2012 terbit dan diterjemahkan ke dalam sejumlah bahasa. Arus informasi yang demikian cepat membuat kiamat 2012 menjadi isu yang menarik bagi semua orang. Banyak pihak yang membicarakan kebenaran kabar tersebut.

Hingga saat ini, saya tidak yakin dengan kemungkinan kiamat. Yang kemungkinan terjadi adalah bencana alam yang sangat besar, yang sangat dahsyat sehingga menimbulkan perubahan besar-besaran di bumi. Sejak beberapa tahun, seruan untuk menyelamatkan bumi sudah mulai dikumandangkan. Bumi ini nampak semakin rentan karena ulah sebagian kecil umat manusia sehingga merusak pola hidup dan kehidupan di alam semesta.

Isu yang diberitakan melalui buku, juga didukung oleh tanggapan sejumlah ahli ramal. Ada yang mengatakan, dia tidak bisa melihat dengan mata batinnya apa yang kira-kira terjadi pada tahun 2012. Pernyataan-pernyataan yang beraroma misteri, makin menghangatkan isu yang sedang berkembang.

Film “2012” hanyalah hiburan ala Hollywood. Lihat saja, tokoh utamanya terus berhasil selamat dari bencana datang silih berganti; tanah yang retak, gempa bumi, gunung meletus, dan bencana lainnya. Semuanya terlihat begitu mudah diselesaikan. Namun di dalamnya terdapat sejumlah ungkapan-ungkapan yang perlu juga untuk direnungkan dalam hidup ini.

Apakah benar 21 Desember 2012? Benar atau tidak, kita tidak pernah tahu. Namun yang perlu kita lakukan hanyalah memperbanyak perbuatan baik sehingga memberikan akibat yang baik untuk kehidupan kita selanjutnya. Apa pun yang terjadi, kita harus siap menerima. Karena tidak mungkin sesuatu terjadi dalam hidup kita tanpa sebab yang mendahuluinya.