Minggu, 17 Januari 2010

SOCRATES


SOCRATES Seorang Maharsi Dari Athena

Socrates lahir di Athena yunani pada tahun 469 SM. Pada saat Athena berada dimasa keemasan.athena selalu memenagkan peperangan diantaranya melawan Persia yang berlangsung selama dua puluh tahun. Selain memiliki angkatan perang kuat Athena ternyata memiliki kebudayaan dan karya sastra serta filsafat yang sangat maju. Tetapi dalam masa yang sama sebagian besar penduduknya adalah Budak. Bentuk demokrasi hanya terbatas diwilayah Negara kota saja bukan pada sebagian besar populasinya. Apa yang naik pasti akan turun, akhirnya Athena mengalami kekalahan demi kekalahan dalam perang melawan . Socrates hidup pada saat masa kemunduran Athena, dia kebingungan memikirkan negaranya yang kalah perang akibat dari kesombongan negaranya sendiri. Ada dua pembelajaran utama pemikiran filsafat diathena pada masa Socrates yang pertama berkaitan dengan fenomena alam danyang kedua adalah tentang prilaku manusia. Socrates (469-399 SM) adalah konfusius dunia barat. Sebagian besar ahli filsafat meyakini bahwa setiap orang melihat dunia dengan caranya sendiri dan kerana tersebut berbeda-beda, tidak akan ada kebenaran universal dan tidak ada pengetahuan yang bisa diandalkan. Socrates menilai ini berbahaya dan iapun mulai menentangnya.Misi Socrates adalah mencari kebenaran. Dia percaya bahwa hidup adalah tidak berharga kecuali manusia mau mencari kebenaran dan mempertanyakan segala sesuatu. Filsuf inggris, john stuart miller meringkas gagasan ini,”apakah kamu lebih suka menjadi Socrates yang menderita atau seekor babi yang bahagia? ” Menurutnya babi adalah binatang yang mudah puas dengan kenyamanan materi dan tidak memiliki keinginan akan kehidupan intelektual. Walaupun tak ada yang mengetahui dengan pasti apakah babi memang benar-benar bahagia atau Socrates benar-benar menderita.

Masa muda Socrates adalah berperang dan menjadi prajurit Athena yang pemberani. Namun ia lebih suka berkeliling dari rumah ke rumah dan berdiskusi tentang negaranya Athena dan kehidupan manusia Athena yang lebih baik dan cerdas. Socrates selalu mempertanyakan kepada setiap orang bagaimana seseorang bisa begitu gampang menerima setiap gagasan yang diwariskan para orang tua atau guru mereka disekolah tanpa merenungkan dan mempertanyakan kembali apakah gagasan tersebut benar atau salah. karena menurutnya tidak mungkin mengembangkan kebijaksanaan sejati tanpamempertanyakan segala sesuatu.

Banyak orang merasa bingung, ragu-ragu bahkan marah terhadap pemikiran Socrates yang dipandang aneh waktu itu. Socrates bahkan merendahkan mereka yang berpendidikan formal dengan mengatakan mereka tidak berpengetahuan.. salah satu muridnya pernah berkata,”anda seperti belut listrik yang berenang kesana kemari dan menyetrum segala sesuatu yang anda sentuh! Setiap orang yang anda ajak berbicara merasa tercekat! ” Socrates menjawabJika tujuanku membuat orang tercekat, itu salah.

Sebenarnya aku juga tidak berpengetahuan dan tercekat.” Socrates banyak memberikan ceramah, yang inti sarinya dicatat oleh seorang muridnya bernama beladu, dan menjadi sebuah buku yang berjudul “catatan dialog”. Buku ini adalah buku filsafat terbaik dieropa. Beladu akhirnya menjadi filsuf terkenal dieropa.

Bagi Socrates adalah bila seseorang enggan mengakui kebodohannya sendiri, dia pasti tak akn pernah bisa merenungkan arti kehidupan. Dia hanya akan dapat membantu orang lain merenungkan arti kehidupan. Dan inimerupakan suatu kebodohan. Socrates bukan lelaki yang bertanggung jawab terhadap keluarga dan tidak terampil melakukan pekerjaan sehari-hari. Akibatnya hubungannya dengan istrinya menjadi kurang harmonis dan sering terjadi pertengkaran terutama dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga mereka. Socrates banyak membantu orang dan mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya tetapi ia enggan menerima bayaran.

Suatu hari, Socrates pulang dengan senang setelah seharian berdiskusi dengan orang-orang dan disambut oleh istrinya dengan amarah.” Kamu hanya berjalan-jalan saja sepanjang hari. Kamu ntak pernah menghasilkan uang satu sen pun ! Lemari makan kita Kosong. Apa yang harus kita makan?” Socrates mencoba tak menghiraukannya, sehingga istrinya semakin marah sehingga memutuskan pergi dari rumah. Socrates tak tahu bahwa istrinya menaruh seember air diatas pintu rumanya. Tentu saja ember itu jatuh dan menimpanya, Socrates basah kuyup. Namun Socrates tidak marah, bahkan dia membuat lelucon,” Seharusnya aku tahu. Selalu ada hujan setelah turun petir,”dan meneruskan perjalanannya. Cerita ini akhirnya menjadi terkenal mengisahkan reputasi istrinya yang cerewet sehingga melahirkan pepatah “ Jika kamu menikahi perempuan yang baik maka, hidupmu akan Bahagia tetapi jika Kamu menikahi perempuan cerewet maka, setidaknya kamu akan menjadi seorang Filsuf”. Socrates adalah orang agmpangan. Suatu hari dia terbangun karena mendengar pintu rumahnya diketuk sekitar jam lima pagi. Sambil mengusap-ngusap matanya dia mencari tahu dan menemukan orang asing yang mengetuk pintu tersebut dan orang itu berkata,” aku akan pergi kuliah yang diberikan oleh Protha goras yang terkenal. Anda mau ikut tidak?” Socrates dengan segera berkemas dan ikut berangkat dengannya. Dalam diskusinya Socrates selalu berdikusi hasil tentang kehidupan. Dia merasa kehidupan menjadi kurang menarik jika kita mau menerima begitu saja apa yang menjadi ide, gagasan setiap orang. Dia menginnginkan masayarakat ikut berfikir tentang segala sesuatu yang diterimanya dan kebiasaan ini membuat Socrates dalam masalah.

Ketika sorang muridnya pergi kekuil dan bertanya kepada setiap orang apakah para dewa itu lebih pintar dari Socrates di Athena. Tentu jawaban mereka adalah “tidak” dan akhirnya sang murid melaporkan hal ini kepada gurunya Socrates. Socrates tidak terkesan,” aku tidak percaya!” jawabnya. “kita harus mencari orang yang lebih pandai daripada aku sehingga kita bisa membuktikan bahwa dewa-dewa itu salah.”hal ini mengantarkan Socrates menemui ajalnya. Orang yang pertama ia kunjungi adalah politikus dengan harapan bahwa politikus lebih bermoral, adil dan bijaksana. Namun , setelah berdiskusi dengan mereka, ia menyadari bahwa mereka tidak benar-benar memahami apa peran Negara kota dan belum memikirkan kehidupan dan masa depan rakyat Athena. Para politikus hanya mau belajar tentang kekuasaan dan cara-cara mempertahankan kekuasaannya itu. Dan tiba akhirnya Socrates harus diadili karena sikap dan tindakannya yang dianggap ”menghasut dan meracuni” pikiran rakyat Athena pada waktu itu. Dan salah satu pesan terakhirnya adalah “Hari ini kalian menghakimiku, tetapi kelak sejarah akan menghakimi kalian”

Socrates juga pernah berkata: saya bukan orang pandai tetapi saya seorang pengasih. Socrates bukan warga Athena apalagi yunani. Ia adalah warga dunia yang berwawasan luas dan besar hati. Dia selalu memimpikan kebenaran yang berlaku secara universal dan ia tidak peduli harus jatuh bangun untuk mencapainya.