Selasa, 30 Juni 2009

Hindu

Oleh: Mangku Suro (SRADDHA)-Facebook



Hindu menyatakan: Brahman adalah Kasih, immanent dan transcendent sekaligus, kreator dan kreasi sekaligus. Dunia ini gelanggang evolusi kita, yang menuntun secara berjenjang menuju moksha, pembebasan dari kelahiran dan kematian.

Hindu adalah agama yang unik, setelah beribu-ribu tahun mengalir dari sumbernya, pemahaman tentang Ketuhanan yang muncul di kalangan masyarakat Hindu sangat beragam, masing-masing melaksanakan dan menikmati pengabdiannya kepada Tuhan tanpa harus bertikai dengan saudaranya yang memiliki pemahaman yang berbeda. Namun, di dalam filsafatnya yang tertinggi menyatakan Brahman adalah nyata dan tidak nyata sekaligus, jamak dan tunggal sekaligus, di dalam dan di luar kita sekaligus. Ini sama sekali bukan pantheisme, politheisme atau monotheisme. Theologi utama dikenal sebagai monistik theisme, panentheisme, atau Advaita Isvaravada. Monisme, menentang dualisme, doktrin bahwa realitas itu adalah sebuah satu kesatuan secara menyeluruh atau eksistensi tanpa ada bagian-bagian yang independen. Theisme adalah kepercayaan pada Brahman dan Dewa-Dewa, immanent dan transcendent sekaligus. Hindu adalah monistik dalam kepercayaannya pada satu kesatuan realitas dan pada advaita, atau keesaan. Hindu adalah theistik dalam kepercayaannya pada Dewa-Dewa, dan Brahman sebagai Yang Maha Pengasih, Penguasa pribadi, immanent di alam semesta. Hindu mengungkapkan keesaan dari Pati-pashu-pasha, Brahman-atman-alam, mencakup nondual dan rangkap sekaligus. Sanatana Dharma murni dari Agama Weda yang kemudian lebih dikenal dengan nama Agama Hindu. Mereka yang telah mencapai kemurnian batin (suddha bhakta) memusatkan pikirannya pada hal ini sebagai jalan religiusnya: Sang Pribadi, Realitas Absolut dan Jiwa Utama; tiga kategori: Brahman, Atman dan ikatan; pembebasan sempurna dari semua belenggu jiwa.